Newest Post
Surat Suara 1 : Kini Kudapati Kosong di Sebelahku. Ketika Nanti Kutemukan Kamu Wahai Sahabat, Aku Yakin Kamu Yang Akan Menyingkirkan Kekosongan Memuakkan Ini
// On :Wednesday, July 17, 2013
Ketika kamu tak dapat membedakan antara teman dengan
musuh, aku jamin jiwamu akan tergoncang dengan hebatnya. Kamu ingin memutar
waktu agar kembali ke fase awal kesadaranmu yang tak terbatas. Fase ketika kamu
tak mempedulikan apapun dan merasa menjadi individu yang paling invincible,
tak terkalahkan. Kembali pada kamu yang memiliki kepercayaan diri penuh serta
merasa seolah sadar dengan jalan kerja Tuhan. Kini kamu mengerti, Tuhan juga
mempunyai caranya sendiri untuk mempermainkan kerja lokus-lokusmu dalam
memahami Tuhan. Kamu mungkin kini mulai marah dan menyesal dengan cairnya sang
dimensi waktu. Kamu ingin mengubah segalanya dengan pemikiran-pemikiranmu yang
kamu anggap luar biasa. Tapi, ketika kamu tidak bisa membedakan orang yang
berdiri di depanmu adalah teman atau bukan, kamu juga akan sadar jika kamu
sangat lemah kini. Teorema-teorema yang kamu hafalkan dan amalkan tidak mumpuni
untuk mengubah black hole perasaan yang memaksamu masuk dalam himpunan kosong. Tempat
yang membuatmu merasa melupakan, bahkan namamu sendiri. Betapa inginnya kamu
mencapai kesadaranmu lagi.
Dan ketika kamu membaca quotes menyenangkan tentang teman seperti di atas, kamu akan melihat kesebelahmu. Mendapati kamu hanya duduk dan berdiri sendiri membuat nyeri di hatimu. Kamu memandang tulisan tersebut berulang serta menghela nafas berulang pula. Kamu mulai untuk bertanya pada Tuhan dimanakah sahabat sejatimu sebenarnya berada dan sedang apakah dia? Pertanyaan yang kamu ajukan berulang-ulang serta mulai terasa memuakkan. Kamu akan sadar segeranya lalu menutup diri si atas pembaringan dengan selimut tebal. Berharap dalam mimpi kamu mendapati seseorang di sebelahmu. Seseorang yang akan selalu disana, menjadi tempat ketika kamu merasa sakit menoleh ke masa lalu dan takut menghadap masa depan. Betapa inginnya kamu tidur dan berada dalam mimpi itu selamanya.
Post a Comment