Newest Post

// Posted by :iswaramba // On :Friday, February 21, 2014

Contoh Surat Cinta

Untukmu,  yang membuatku tegar di kerasnya hidup.

Aku masih ingat kali pertama kita bertemu. Saat itu di gelapnya malam yang hanya disinari rembulan sekarat. Kamu lelaki yang pertama kali membuatku kesal di sekolah baru kita ini. Saat itu, aku tidak melihat wajahmu dengan jelas. Tapi aku merasa, bahwa sejak saat itu tampaknya akan berat untuk melupakanmu.
Waktu berjalan dengan seenaknya saja entah mengapa kita menjadi dekat lalu sepakat untuk menjalin kisah kasih yang aku takutkan terjadi. Aku takut kalau saja akan terjatuh seperti dulu, dan kesakitan seperti dulu. Namun kamu memberi harapan, kalau saja cinta kita tidak akan sesakit itu. Aku berusaha sebaik mungkin merubah diri, sikap dan apapun itu.
Dua tahu berlalu dengan sangat cepat, hingga aku ingin memutar waktu dan diam di saat-saat dimana perasaan itu masih menggebu. Saat dimana cinta itu begitu manis dan aku masih merasakan debaran kencang yang kusukai setiap kali menatap matamu yang hitam.
Dahulu kita sering bercerita, tentang beratnya kehidupan kita masing-masing. Menceritakan hidupmu, hidupku serta pahit manis cinta yang pernah kita rasakan sebelum bertemu. Tidak terasa kamu menjadi asupan penting yang tidak bisa tidak untuk aku rasakan setiap harinya. Dan kamu harus tahu, saat itu aku sangat mencintaimu.
Bahkan aku bisa merasakan kalau aku mendengar suaramu saat kamu tidak ada. Secara tidak sengaja pula aku menyebutkan namamu, tanpa impuls dan tanpa paksaan. Betapa inginnya aku untuk kembali ke masa itu.
Tapi memang, perasaan adalah sesuatu yang begitu cair sehingga tidak dapat untuk dijaga bentuk dan keberadaannya. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi kini dan nanti. Salahkah jika rasa itu hilang dengan sendirinya? Berulang kali kata maaf itu terucap dari bibirmu namun perasaan itu tidak kunjung kembali. Apakah ada yang salah?
Aku tidak mendiktemu salah, namun aku hanya tidak tahu kemana perginya perasaan itu. Rasa deg-degan yang begitu aku gemari saat dekat denganmu. Sengatan-sengatan listrik kecil yang terjadi ketika tanpa sengaja kulit kita bersentuhan serta perasaan nyaman yang datang ketika aku duduk disampingmu. Berganti dengan perasaan hampa yang menghampiri.
Dan ketika malam itu kata-kata tegar tersebut terucap dari bibirmu pula, aku bisa merasakan ketegaran seorang pria yang memang sedang dalam keputusasaan mendalam. Tapi kita sama-sama tahu kalau ini jalan terbaik yang ada. Dan dengan senyuman pula kita mengakhiri sesuatu yang telah berjalan dua tahun itu. Kamu akan selalu aku kenang sebagai kenangan manisku di masa-masa SMA dan mungkin jika kita bertemu kembali satu saat nanti, aku berharap kamu telah berubah seperti apa yang kamu ucapkan malam itu. Dan aku akan selalu mendoakanmu agar selalu bahagia.
Salam sayangku, padamu. Terima kasih atas segalanya.

// Copyright © San'say Orstegile Blog //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //