Newest Post

// Posted by :iswaramba // On :Sunday, June 26, 2016

Aku cuma tidak ingin tergesa-gesa (lagi). Beberapa waktu belakangan ini sudah cukup banyak wajah yang kubuat kecewa. Entah efek domino darimana, dan semua itu telah cukup memberiku tamparan telak yang menyakitkan. Dan sekarang, aku hampir tidak merasakan apa-apa kecuali gamang. Ayo sebut ini sebagai tahap rekonstruksi ulang hati. Tapi sampai kapan?
Tapi hal terbaik dari perpisahan ini adalah aku bisa berkomunikasi kembali dengan orang yang kuanggap sebagai refleksi nyata dari diriku. Mari kita sebut saja dia Cermin. Setelah aku berpisah -_- , hal baik pertama yang kutulis dalam buku catatan kebaikanku kala itu adalah ‘ Bisa ngomong lagi sama Cermin’. Entah kenapa tulisan itu meluncur saja, sangat alami.
Terkadang, sesuatu yang paling berharga adalah sesuatu yang paling takut untuk kamu miliki.
Melihatnya, aku seperti melihat diriku (dalam versi yang lebih energik dan lebih berani). Aku bisa mengerti apa yang dikerjakannya, dipikirkannya, dan mungkin apa yang dia rasakan. Kemudahan itu membuatku  takut, untuk pertama kalinya takut akan persamaan. Takut akan sebuah perasaan yang bisa saja muncul, tapi mungkin saja telah muncul namun belum aku sadari. Aku takut, ketika rasa telah terjalin segalanya akan berubah. Aku tidaklah menjadi aku. Dia tidaklah menjadi dirinya lagi. Ketika rasa telah ikut campur, iapun akan merubah apapun, menjadi sesuatu yang tidak bisa kita prediksi.
Aku hanya ingin menjadi aku. Dan selalu melihatnya seperti dia apa adanya. Tapi bisakah itu tetap sama ketika rasa telah mengambil alih hati?
 Tapi pernahkah takdir berpihak pada kita Cermin? Ataukah kita selalu dipermainkan takdir? Seperti masa awal dahulu, dan masa akhir kini.
Akankah ada masa untuk kita Cermin? Ditengah kegamangan hatiku dan kegersangan perasaanmu?
Cermin, aku tidak tahu apa ini. Bukan rasa sayang karena rasa ini jelas lebih hangat. Bukan pula cinta karena rasa ini lebih dalam dari itu. Lalu apa?

Tapi begini saja sudah cukup. Aku tetap menjadi diriku. Dan kamu, kumohon tetaplah menjadi dirimu.

// Copyright © San'say Orstegile Blog //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //